Selamat Datang di Blog Anak bangsa

Salam Cinta Tanah Air!!!

sudah saat nya kita bangkit mengisi kemerdekaan, Cinta tanah aiir dan bangsa adalah kunci dari mengejar ketertinggalan bangsa ini...

Wahai Generasi Muda Indonesia... Let's prepare to change our country.... !!




Jumat, 06 Februari 2009

Wahai Dosen Ku....


wahai dosen ku bimbinglah kami....
wahai dosen ku berilah kami bekal ilmu....
wahai dosen ku jadilah panutan mahasiswa....

begitulah harapan satiap mahasiswa terhadap dosennya, dosen seharusnya bisa memberikan inspirasi dan motivasi agar mahasiswa memiliki semangat untuk maju dan berprestasi. hal yang saya temui dan teman-teman malah sebaliknya, anak bangsa ini tidak tahu apakah dosen itu gila hormat atau kah sombong, tapi dia sungguh menyebalkan! sumpah.... ga' pernah saya dan teman - teman membenci dosen seperti saat ini. Malah pernah saya berfikir bahwa dia tidak layak dan kompeten untuk menjadi seorang dosen Marketing bahkan pelajaran Metodologi Penelitian yang terakhir diajarkan kepada saya dan teman-teman.

banyak hal yang membuat kami kecewa, salah satunya ,bapak dosen yang terhormat itu hampir tidak pernah memberikan materi setiap dia masuk kelas seharusnya dia sadar bahwa tugas seorang dosen atau pendidik memberikan materi dan ilmu kapada mahasiswanya, dengan alasan membentuk kemandirian saya dan teman-teman disuruh membaca buku lalu presentasi materi sedangkan dia hanya duduk dan mendengarkan saja. Selain itu dia memiliki sifat seperti anak kecil, dia sangat tidak dewasa dan mengayomi mahasiswa, sensitif dan mody. apakah itu ciri-ciri dosen yang baik?? huh... Absolutely No!! kenapa dia tidak bisa menjadi dosen yang disayangi mahasiswa dan dekat secara personal. kalau dia Marketer sejati, kenapa dia tidak bisa mengaplikasikan ilmunya?? (sebagai informasi dia tidak pernah bekerja di perusahaan selain sebagai pengajar di universitas). Jika ia marketer sejati, kenapa dia tidak bisa menjaga hubungan baik dengan mahasiswa? seharusnya dia menganggap mahasiswa adalah customer yang harus dilayani dan diberikan jasa dengan cara memberikan penjelasan materi dan tambahan ilmu bukan malah dicuekin dan disuruh belajar sendiri (makan gaji buta donk... ), percuma dia mengajarkan Relationship merketing, loyalty dll jika dia tidak bisa mengaplikasikannya.

Selain cara pengajarannya dan sikap nya yang saya anggap buruk, dalam penilaian pun dia tidak objektif. Sampai detik ini alhamdullilah dari semua mata kuliah yang diajarnnya saya nilai saya masih di atas rata-rata kelas, tapi tetap saja upaya dan daya yang saya dan teman-teman lakukan untuk menyelesiakan tugas-tugas yang diberikan dan belajar untuk menghadapi ujian tidak diberikan penghargaan. Dia tidak pernah melihat proses, padahal dalam bidang apapun proses ialah suatu hal yang penting. penilaian pun sesuaka hati dan mod alhasil nilai ujian kita pada jelek-jelek, apalagi nilai mahasiswa yang paling tidak disukai oleh dosen itu mendapatkan nilai paling jelek.

pernah suatu saat perwakilan kelas sekitar 10 orang (saya tidak termasuk karena lagi pulang kampung) mendatangi pimpinan dan mengadukan ulah dosen tersebut, mereka mencurahkan apa yang dialami selama ini. tanggapan dari pimpinan cukup positif, tapi ternyata usaha mereka sia-sia, tidak ada tindakan dari pimpinan untuk menindak dosen tersebut yang ada malah dukungan dari dosen-dosen lain terhadap dia. setelah dosen itu tau bahwa ada yang melaporkannya ke pimpinan dan dia tahu siapa saja yang melaporkannya, maka kebenciannya semakin dalam, malah dia pernah bilang kepada salah satu teman saya yang ikut melapor "sebenernya saya tidak punya masalah dengan kalian, tapi sekarang ada masalah.... sampai ketemu dipendadaran". saya jadi berfikir, apa maksud dari kata-katanya itu, apakah dia ingin menjatuhkan kami pada saat skripsi nanti?? we'll see...

kemarin nilai pelajaran metodologi penelitian sudah keluar, itu merupakan saat-saat yang mendebarkan bagi saya dan teman-teman, terlebih lagi perwakilan kelas yang ikut melapor. saya dapat nilai C+ padahal saya rasa saya mampu untuk mendapatkan nilai lebih tinggi dari itu, dan rata-rata kelas C, D dan E walau pun ada beberapa anak yang dapat B-. benar-benar keterlaluan!!!!

bagaimana pendidikan di Indonesia biasa maju apabila dosen yang diharapkan membimbing mahasiswa malah menghancurkan harapan mahasiswa. jelas saja dia menghancurkan harapan dan mimpi, karena bebrapa teman saya yang mau skripsi smester ini harus terhambat dan mengulang pelajaran itu di smester depan. kepada dosen yang terhormat.... kami selalu menghormati anda, berilah kami ilmu yang bermanfaat dan dukunglah kami untuk menggapai cita-cita... jangan hancurkan harapan kami, dan jadilah dosen yang disayangi mahasiswa.

saya harap tidak ada dosen lain yang seperti ini, jika anda ingin menjadi seorang dosen jadilah dosen panutan dan mengayomi mahasiswa, jadilah dosen yang bermanfaat bukan dosen yang menyengsarakan mahasiswa.... untuk teman-teman ku, kalian semua hebat, kita sudah berjuang dan belajar keras... hanya Tuhan yang bisa membalasnya... :)

12 komentar:

  1. huwaaaa benaar sekaliii fahriiii....
    kita semuaa hebaattt!!!!
    walaupun hasil yg kita dapet gak sebanding ma usaha kitaa....

    fiuuhh...semoga saat ngulang metolid dosennya digantii,,,,hiks2 menguluur wisudaa tauun iniii...DAMN!!!!

    BalasHapus
  2. dosen is buldozen lebih mirip buldozer..suka menggilas dan menyama ratakan mahasiswanya tanpa pandang bulu...padahal ga semua kaya gitu kali...ah kalo baca postingan ini gw suka inget jaman kuliah dulu...

    BalasHapus
  3. duh fahri.. turut berduka cita untuk anak2 IBS yang nilai metolitnya jelek2.. tadi hengky udah cerita.. waaa parah banget tu dosen fah!! minta ganti dong ma pimpinan lo.. gak fair banget tuh dosen..

    BalasHapus
  4. tidak ada dosen yang ideal secara fikiran, sikap dan tingkah laku.
    kalo ada mungkin 1 : 10000

    BalasHapus
  5. Guru yg baik selalu menghasilkan murid yg baik juga.

    BalasHapus
  6. saya pernah mengalami hal yang serupa....namun teman saya berbicara empat mata langsung dengan dosen yang bersangkutan. dimana kondisi yang diciptakan ada saling menggambarkan posisi masing2 dan mencoba saling menghargai dengan janji "apabila ibu berubah cara mengajarnya dan menyesuaikan dengan kehendak mahasiswa, maka kami berjanji akan lebih menghargai ibu dan nilai akhir kami akan jauh lebih baik". ALhamdulillah cara itu berhasil, dan terbukti nilai kami tidak anjlok (sesuai janji...). Sekarang saya berada di posisi sebagai dosen dan pelajaran itu akan saya ingat trus....tp tidak dipungkiri ada dosen yang menyebalkan namun ada juga mahasiswa yang menyebalkan pula...
    Saling menghargai dan saling berbagi akan menciptakan dunia yang indah...
    salam dan sukses

    BalasHapus
  7. wah betul banget tuh bang Faizal... semua org emang ga' ada yg sempurna, saling menghargai lah yang terpenting. tapi kalo kasus dosen gw ini, sebagai dosen muda arogansinya terlalu tinggi dan tidak memahasiswakan mahasiswa... segala tindakan udah dilakukan tapi nihil. jalan terakhir biar Tuhan yang mengadili nya di akherat, hehe....

    BalasHapus
  8. untung ni orang dah keluar dari kampus IBS tercinta kita.. saking cintanya ampe sekarang lom kepikiran bwt skripsi gw huhuhu tpi tetepp semangaatt broooo... (~__^)v

    BalasHapus
  9. salam kenal and ijin ambil gambar karikaturnya

    BalasHapus
  10. razzmusic iki sopo? hehe... yup betul skali... mungkin tempatnya bukan d kampus kita tercinta, sayang skeali kalau banyak mahasiswa yang berpotensi tapi jatuh hanya karena satu orang... buat temen2 smua, sukses slalu... :)

    BalasHapus
  11. waaahh, aku juga baru bikin postingan tentang dosen.
    Semoga dosen2 Indonesia makin lebih baik ke depan.

    BalasHapus
  12. Amin2... semoga anak didik semakin berkemang dan mampu membangun Indonesia Jaya :)

    BalasHapus